Thursday, June 9, 2016

QUADRAT METHODS

Metode Kuadrat
Gambar. Metode Kuadrat

Apa itu Quadrat Methods???
Quadrat Methods atau yang lebih dikenal dengan metode transek kuadrat merupakan metode untuk mengevaluasi distribusi, variasi dan kepadatan komunitas bentik dalam suatu daera perairan. Pada survey karang, pengamatan biasanya melimputi kondisi biologi, pertumbuhan, tingkat kematian dan rekruitmen karang di suatu lokasi yang ditandai secara permanen.
Pengamatan didukung dengan dengan pengambilan underwater photo sesuai dengan ukuran kuadrat yang ditetapkan sebelumnya. Pengamatan laju sedimentasi juga sangat diperlukan untuk mendukung data tentang laju pertumbuhan dan tingkat kematian karang yang diamati.



Perlengkapan yang dibutuhkan dalam metode Kuadrat.
1. Kapal/ boat
2. Scuba set (BCD dan Regulator)
3. Alat dasar (Masker, Snorkel dan fins)
4. Tabung selam
5. Pemberat
6. Kuadrat (ukuran 1 x 1 m, 2 x 2 m, 5 x 5 m)
7. Alat tulis menulis (Kertas underwate/ sabak, pensil dan penghapus)
8. Kamera underwater.
9. GPS
Data yang diperoleh dengan metode ini adalah persentase tutupan relative, jumlah koloni, frekuensi dan keanekaragaman jenis.

Prosedur Pelaksanaan 
Adapun prosedur pelaksanaan metode kuadrat yaitu:
  1. Menetukan lokasi pengambilan sample, biasanya dengan manta tow survey
  2. Lokasi pengambilan dilakukan pada 2 kedalaman berbeda atnta 3-5 meter dan 6-10 meter
  3. Memasang kuadran pada daerah tersebut dan mencatat datanya, kuadran yang dipasang serta titik pengambilan data harus mewakili 10% dar luasan area penelitian, atau bisa menggunakn line transek sepanjang 50 meter dan memasak kuadrat pada line transek sebanyak 6 kali kuadrat yang dibatasi jarak 10 meter.
  4. Melakukan pengamatan visual untuk mendeskripsikan karang secara umum.
  5. Catat hasil pengamatan secara visual
  6. Olah data

Objek kajian Quadrat Methods
Adapun prosuder pengamatan metode kuadrat yaitu:
1. Hard Coral (HC)
Had coral pun dibagi lagi menjadi :
- Acropora branching (ACB)
- Acropora digitate (ACD)
- Acropora encrusting (ACE)
- Acropora submassive (ACS)
- Acropora tabulate (ACT)
- Branching coral (BC)
- Coral encrusting (CE)
- Foliose coral (FC)
- Massive coral (MC)
- Millephora (ME)
- Mushroom coral (CMR)
- Submassive coral (CS)
- Heliopora (CHL)
- Tubipora (CTU)
2. Death Coral (DC)
Karang mati atau Dead coral (DC) itu terbagi lagi, yaitu:
- Dead coral (DC)
- Dead coral with algae (DCA)

3. Bleaching (% pemutihan karang)
4. Desease (Penyakit Karang)
Adapun Penyakit karang yaitu:
- White band
- Black band
- Brow band
5. Algae 
Kategori pengamatan untuk alga sebagai berikut:
- Algae assemblege (AA)
- Coralina algae (CA)
- Halimeda (HA)
- Macro algae (MA)
- Turf algae (TA)
6. Other Biota
Other biota memiliki kategori tersendiri yaitu:
- Soft coral (SC)
- Sponge (SP)
- Zoantid (ZO)
- Others (OT)
Ascidian (ASC)
Crinoid (CRI)
Gorgonian (GO)
7. Abiotic
Adapun kategori dari abiotic yaitu:
- Concrete (CO)
- Rock (RCK)
- Ruble (RB)
- Sand (SD)
- Silt (SI)
- Water (WA)

Kelebihan Quadrat Methods
  1. Data yang diperoleh lengka dengan menggambarkan posisi biota yang ditemukan pada kuadrat, dengan bantuan underwater photo
  2. Sumber informasi yang bagus dalam pemantauan laju pertumbuhan, tingkat kematian dan recruitmen

Kekurangan Quadrat Methods
  1. Proses kerjanya lambat dan membutuhkan waktu lebih lama.
  2. Peralatan yang dihunakan tidak praktis dan susah bekerja pada lokasi yang berarus
  3. Metode ini cocok hanya pada luasan perairan yang kecil
  4. Sedimen trap tidak bisa ditinggalkan dalam waktu lama dan tidak efektif pada daerah yang berarus.
Sumber:
  • Johan O. 2003. Paper; Metode Survei Terumbu Karang Indonesia. Training Course; Karakteristik Biologi Karang. PSK-UI dan Yayasan TERANGI. Indonesia.
  • Progres report on; Marine and Coastal resources monitoring capacity building program for Thailand MPA staff.
  • Rustam. 2012. Skripsi; Sebaran dan Kelimpahan Bioeroder pada Karang Batu Kaitannya dengan Pangayaan Nutrien Diperairan Spermonde. Jurusan FIKP-UNHAS. Makassar.

No comments:

Post a Comment