Tuesday, June 7, 2016

LINE INTERCEPT TRANSECT (LIT)

Metode Line Intercept Transect (LIT)

Apa itu Line Intercept Transect (LIT)

Metode Line Intercept Transect (LIT) biasa juga dikenal dengan nama metode transek garis (Indonesia). Metode Transek garis (LIT) merupakan metode dasar untuk menggambarkan struktur komunitas karang  dalam bentuk persentase karang. Metode transek garis (LIT) ini juga biasa dikombinasikan dengan metode kuadran. Metde transek garis (LIT) dilakukan dengan mengamati atau mengukur parameter substrat yang berada pada garis atau meteran dengan ukuran tertentu.

Gambar Pengambilan data dengan Metode Line Intercept Transect (LIT). (Sumber foto Koleksi Pribadi)


Objek Pengamatan metode Line Intecept Transect (LIT)

Transek garis (LIT)  digunakan untuk menentukan komunitas bentik sesil di area terumbu karang berdasarkan bentuk pertumbuhan karang.  Adapun objek pengamatannya sebagai berikut:

1. Hard Coral (HC)
Had coral pun dibagi lagi menjadi :
- Acropora branching (ACB)
- Acropora digitate (ACD)
- Acropora encrusting (ACE)
- Acropora submassive (ACS)
- Acropora tabulate (ACT)
- Branching coral (BC)
- Coral encrusting (CE)
- Foliose coral (FC)
- Massive coral (MC)
- Millephora (ME)
- Mushroom coral (CMR)
- Submassive coral (CS)
- Heliopora (CHL)
- Tubipora (CTU)
2. Dead Coral (DC)
Karang mati atau Dead coral (DC) itu terbagi lagi, yaitu:
- Dead coral (DC)
- Dead coral with algae (DCA)
3. Algae 
Kategori pengamatan untuk alga sebagai berikut:
- Algae assemblege (AA)
- Coralina algae (CA)
- Halimeda (HA)
- Macro algae (MA)
- Turf algae (TA)
4. Other Biota
Other biota memiliki kategori tersendiri yaitu:
- Soft coral (SC)
- Sponge (SP)
- Zoantid (ZO)
- Others (OT)
  • Ascidian (ASC)
  • Crinoid (CRI)
  • Gorgonian (GO)
5. Abiotic
Adapun kategori dari abiotic yaitu:
- Concrete (CO)
- Rock (RCK)
- Ruble (RB)
- Sand (SD)
- Silt (SI)
- Water (WA)

Peralatan yang digunakan dalam survey LIT

Adapun peralatan yang digunakan dalam survei menggunakan metode transek garis (LIT) yaitu :
1. Rol meter
2. Alat dasar (masker, snorkel dan kaki katak/ fins)
3. Scuba set (BCD, Regulator)
4. Tank/ Tabung udara
5. Pemberat
6. Alat tuis bawah air (Pensil, sabak atau kertas underwater dan Penghapus)
7. Perahu boat (Bila diperlukan)
8. GPS
9. Kamera underwater

Peosedur Pelaksanaan Line Intercept Tansect (LIT)

Adapun prosedur pelaksanaan metode transek garis/ Line Intercept Transect (LIT), sebagai berikut:
  1. Menentukan lokasi melalui survey awal atau dengan mata tow
  2. Menentukan titik pengabilan; biasanya pengambilan lokasi sampling dilakukan sebanyak 2 kali berdasarkan kedalaman yaitu; kedalaman antara 3-5 meter dan kedalaman 6-10 meter.
  3. Tarik transek sejajar dengan garis pantai, dimana transek atau meteran yang ditarik harus konsisten pada kedalaman yang sama dalam satu tarikan. Panjang tansek yang digunakan biasanya 30 meter, 50 meter atau 100 meter.
  4. Penyelam melakukan pengamatan dan mencatat setiap biota yang dilewati transek berdasarkan kategori dan taksonnya serta dilakukan pengukuran dengan tingkat penelitian mendekati centimeter. Dalam penelitian ini satu koloni dianggap satu individu. Hal yang perlu diperhatikan  pada penentuan koloni yaitu:
  • Jika satu koloni dipisahkan oleh satu atau beberapa bagaian yang mati, maka tiap bagian yang hidup dianggap sebagai satu individu tersendiri.
  • Jika dua koloni atau lebih tumbuh di atas koloni yang lain, maka masing-masing koloni tetap dihitung  sebagai koloni yang terpisah.
  • Panjang tumpang tindih koloni dicatat yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis kelimpahan jenis.
  • Kondisi dasar dan kehadiran karang lunak, karang mati lepas atau massif dan biota lain yang ditemukan dilokasi juga perlu dicatat.
Pengolahan data dilakukan dengan analis data sebagai berikut:

Persentase tutupan karang berdasarkan formulasi Cox (1967):
Percent Cover (%) = Total Panjang Intersep per genus / total panjang transek x 100

Keanekaragaman jenis (Genus) mengikuti formasi Shannon-Wiener :

H’ = - ∑ ni / N x log ni / N
Dimana: H’ = Indeks Keanekaragaman
N  = Total Jumlah Individu
ni  = Jumlah individu dalam genus ke-i

Indeks Kematian berdasarkan rumus dari Gomez et.al, 1994;

IM = KM /KM+KH
 Dimana; IM = Indeks Kematian
  KM = Persentase tutupan Karang mati
KH = Persentase tutupan Karang hidup

Kekurangan Metode Line Intercept Transect (LIT)

Adapaun kelebihan dari metode transek garis/ Line Intercept transect (LIT) ini yaitu :
  1. Akurasi data dapat diperoleh dengan baik
  2. Data yang diperoleh juga jauh lebih baik dan lebih banyak
  3. Penyajian struktur komunitas seperti persentase tutupan karang hidup/ karang mati, kekayaan jenis, dominasi, frekuensi kehadiran, ukuran koloni dan keanekaragaman jenis dapat disajikan secara lebih menyelutuh.
  4. Struktur komunitas biota yang berasosiasi dengan terumbu karang juga dapat disajikan dengan baik.

Kekurangan Metode Line Intercept Transect (LIT)

Selain kelebihan tiap metode pasti ada kekurangan, oleh karena itu kami sajikan kekurangan dari metode transek garis (LIT), seperti berikut:
  1. Membutuhkan tenaga peneliti yang banyak
  2. Survey membutuhkan waktu yang lama
  3. Dituntut keahlian peneliti dalam identifikasi karang, minimal life form dan sebaliknya genus atau species
  4. Peneliti ditutut sebagai penyelam yang baik
  5. Biaya yang dibutuhkan juga relative lebih besar.
BACK

Sumber:
  • Biddick K., Broen L.F., Mayhew E.M., Robertson A., & Smith V. 2005. Report 17: A field manual for survey methods in tropical marine ecosystems. Frontier Madagascar Environmental Reserch. Madagascar.
  • Hill J., and Clive W. 2004. Methods for Ecological Monitoring of Coral Reefs. Australian Institute of Marine Science. Australia.
  • Hukom F.D dan Daniel P. 2012. Baseline Studi Kondisi Terumbu Karang, lamun dan Mangrove di Perairan Pantai Utara Sebelah Timur (Lautem, s.d COM) Timor-Leste.
  • Johan O. 2003. Paper; Metode Survei Terumbu Karang Indonesia. Training Course: Karakteristik Biologi Karang. PSK-UI dan Yayasan TERANGI.
  • Lalamentik L.T.X. 1998. Survei Kondisi Terumbu Karang Mangrove, dan Rumput Laut di daerah Pesisir Panatai Desa Airbuana, Kahuku, Rumbia, Minanga, Sapa dan Boyong Pante Kabupaten Minahasa-Sulawesi Utara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universita Sam ratulangi. Manado.
  • Paonganan Y. Paper: Analisis Tutupan Karang pada tiga Pulau di Sekitar Teluk Jakarta


1 comment: